Lebaran Idul Fitri Pertamaku di Abu Dhabi
"Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
Laa ilaa ha ilallahu Allahuakbar
Allahuakbar walilla hilhamd"
Terdengar suara takbir bersahutan dari speaker masjid sebelah rumah. Waktu menunjukkan pukul 6 pagi.
'Alhamdulillah, akhirnya terdengar suara takbir', batinku. Lumayan bisa mengobati kangenku akan suasana hari raya di kampung halaman, meskipun kali ini kami sekeluarga harus merayakan Idul Fitri jauh di negeri orang.
Semalam selepas maghrib, malam 30 ramadhan, kami mendapati pengumuman bahwa pemerintah setempat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Ahad, 30 Maret 2025, sama dengan Arab Saudi dan beberapa negara lainnya. Kami yang semula hendak melaksanakan sholat taraweh ke 30, akhirnya hanya mengikuti sholat Isya berjamaah di masjid. Setelah sholat, imam mengumumkan bahwa esok akan diadakan shalat Idul Fitri pada waktu dhuha, pukul 6.32 pagi. Selanjutnya jamaah pulang dan masjid pun sepi, tidak ada suara takbir dari speaker-speaker masjid seperti di Indonesia. Hanya terdengar tawa riang dan teriakan-teriakan khas anak-anak yang memang sering bermain di luar hingga larut malam dan bahkan sampai waktu sahur saat liburan di bulan puasa kemarin.
Saat sampai di masjid pagi hari sekitar pukul 6.10, aku mendapati tempat sholat wanita sudah hampir penuh hingga aku mendapat tempat di baris paling belakang. Ruangan berkapasitas sekitar 75 orang yang terdiri atas lima baris itu penuh dengan jamaah wanita dan anak-anak, masing-masing dengan pakaian terbaiknya, tidak ketinggalan anak-anak balitapun rambutnya dihiasi dengan pita-pita yang cantik, masyaAllah. Saat waktu shalat hampir tiba, beberapa jamaah masih terus berdatangan dan semuanya dipersilahkan masuk sehingga kami yang ada di baris belakang sholat dengan cukup berdesak-desakan. Tapi gapapalah, ini kan hari lebaran, saatnya semua berlapang dada dan saling memaafkan bukan?
Pada malam-malam sebelumnya selama 29 hari ramadhan, alhamdulillah tempat shalat wanita selalu penuh atau paling tidak tersisa hanya shaf terakhir, begitupun saat shalat tahajud yang dilaksanakan setiap jam 12 sampai jam 1 malam pada 10 hari terakhir, alhamdulillah. Ini juga pengalaman pertama kami, saya dan anak-anak mengikuti shalat tarawih dan shalat malam di sini. Biasanya selama di Indonesia, saya lebih sering shalat tarawih berjamaah di rumah dengan anak-anak, hehe.
Setelah selesai sholat Id, kami bersalam-salaman dan mengucapkan selamat hari raya. Yang tidak kami sangka, beberapa ibu-ibu memberikan uang hadiah sebesar 5 atau 10 dirham, sekitar 20 ribu atau 40 ribu kepada anak-anak. Saya yang sudah emak-emak juga dapat. Ada juga teman dari Afrika yang memberikan coklat dan parfum kepada anak-anak. Alhamdulillah salah satu yang membahagiakan dari shalat taraweh berjamaah adalah berkenalan dengan teman-teman yang baru, baik dari Indonesia maupun negara lain. Setelahnya kami pulang dan bersiap untuk mengikuti acara lebaran di KBRI Indonesia di Abu Dhabi.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit dan melewati Masjid Sheikh Zayed yang megah dan indah, kami pun tiba di gedung kedutaan. MasyaAllah ternyata pesertanya sangat banyak sampai-sampai halaman KBRI yang cukup luas itupun hampir penuh. Tidak seperti acara pada umumnya yang diadakan di aula Joko Widodo di dalam gedung, acara lebaran bersama ini diadakan di halaman, mungkin karena jumlah peserta yang cukup banyak. Kami semua dijamu dengan lontong sayur lauk telor balado dan opor ayam lengkap dengan kerupuk, air mineral serta buah jeruk dan pisang. Alhamdulillah betapa nikmatnya menikmati makanan khas kampung halaman sambil duduk di atas tikar yang telah dihamparkan, sembari bersilaturahim dengan sesama warga Indonesia, diiringi dengan live music yang menampilkan lagu-lagu religi Indonesia.
Sekitar jam 9 pagi acara selesai lalu kami pun kembali ke rumah. Setibanya di area dekat rumah, terlihat di beberapa rumah seperti sedang ada acara kumpul keluarga besar. Di sini tidak ada tradisi keliling kampung dari rumah ke rumah untuk meminta maaf, hehe, tetapi masing-masing berkumpul dengan keluarga atau teman-temannya. Disini anak-anak juga suka bermain kembang api dan petasan. Jadi dari malam lebaran sampai malam berikutnya dan mungkin juga beberapa hari kemudian masih ada suara jedar jedor petasan dan kembang api. Sore harinya kami pun bermain ke taman dan membeli beberapa barang di supermarket, serta membeli teh karak dan samosa di cafetaria dekat rumah. Alhamdulillah supermarket dan cafetaria tetap buka walaupun mungkin bukanya siang, dan ada juga beberapa toko yang tutup hari itu, tapi esoknya sudah buka kembali. Sekian cerita lebaran kali ini. Semoga kita dipertemukan dengan ramadhan dan lebaran berikutnya. Aamiin.
Taqabbalallahu minna wa minkum
Kullu 'aam wa antum bi khair
Semoga Allah menerima amalan kita
Dan semoga sepanjang tahun kita senantiasa dalam kebaikan
Selamat Idul Fitri 1446 H
Mohon maaf lahir dan batin 🙏
Komentar
Posting Komentar