Tentang Sekolah Anak
Saat kami masih di tanah air, kami sudah mencari info tentang beberapa sekolah di Abu Dhabi. Kami pun sudah mengetahui bahwa ada beberapa jenis curriculum yang dapat di pilih di sini. Kami pun mengincar beberapa sekolah internasional dengan kurikulum India yang biayanya lebih murah daripada kurikulum Amerika atau British, sedangkan untuk sekolah negeri kami tidak bisa mengikutinya dikarenakan harus bisa berbahasa Arab. Karena awalnya Bapake berencana sekolah di Dubai, kami pun berusha menghubungi beberapa sekolah di Dubai untuk anak-anak melalui website Edarabia, tetapi tidak ada jawaban. Saat akhirnya Bapake kuliah di Abu Dhabi, kami belum sempat menghubungi sekolah untuk anak-anak, tetapi kami sudah mempersiapkan dokumen-dokumen yang mungkin diperlukan, seperti terjemahan rapor dan ijazah, serta surat pindah dalam Bahasa Inggris yang dilegalisir kedutaan UAE di Indonesia. Beberapa hari setelah kedatangan, alangkah kagetnya kami saat datang langsung ke beberapa sekolah dan mendapati info bahwa kuota di sekolah kurikulum sekolah International India sudah penuh, sedangkan untuk mendaftar ke kurikulum British yang saat itu kabarnya masih buka pendaftaran, untuk tiga orang anak sepertinya kami yang hanya mengandalkan beasiswa bakalan kewalahan. Alhamdulillah akhirnya anak-anak bisa diterima di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) Kelas Jarak Jauh karena di Abu Dhabi belum ada Sekolah Indonesia.
Proses pendaftaran di SIR alhamdulillah mudah dan cepat, anak-anak juga bisa langsung ikut belajar pekan depannya. Pembelajaran melalui Microsoft Teams dimana setiap anak akan dibuatkan akun untuk join dan akan diinvite ke setiap grup mata pelajaran di masing-masing tingkatan kelas. Dengan itu, anak-anak akan bisa mendapat notifikasi jika meeting atau kelas online akan dimulai, join meeting, mengakses ebook tiap mata pelajaran, soal, tugas dan juga mengumpulkan tugas dan mendapatkan nilai serta feedback dari guru atas tugas yang dikumpulkan. Anak-anak juga bisa berkomunikasi dengan guru atau teman-temannya baik dalam grup maupun private. Semuanya sudah terkoordinir sangat rapi. Anak tingkat SD pembelajarannya dipisah antara kelas offline dan online, sedangkan kelas SMP dan SMA digabung. Awalnya kami sempat gagap, apalagi ini pertama kali anak-anak mengikuti pembelajaran jarak jauh selain saat covid. Sempat khawatir juga belajarnya menjadi kurang efektif seperti saat Covid lalu, tetapi menurut penilaian kami alhamdulillah ini jauh lebih baik. Demi kelancaran sekolah, kami pun membeli satu buah laptop lagi agar anak-anak bisa menggunakan laptopnya masing-masing.
Memang orang tua harus banyak mendampingi anak belajar, apalagi mereka biasanya sekolah offline dan jarang berinteraksi dengan komputer tetapi ternyata cukup di awal saja karena alhamdulillah anak-anak belajar dengan cepat. Selanjutnya cukup membantu jika ada tugas yang memang membutuhkan bantuan untuk memvideokan, membantu menyediakan bahan dan alat, memberi masukan sebelum tugas dikumpulkan, serta membantu memberi sedikit tambahan pemahaman tentang materi pelajaran, seperti Matematika. Kadang juga orang tua ikut belajar bersama, misalnya untuk pelajaran Bahasa Arab😊.
Setelah dipikir-pikir, ternyata ada beberapa manfaat mengikuti sekolah KJJ, antara lain:
1. Anak-anak menjadi lebih familiar dengan komputer dan softwarenya. Mereka jadi terbiasa menulis dengan Microsoft Word, membuat tugas infografis atau poster dengan Canva, juga membuat file presentasi. Alhamdulillah mereka tetap bisa mengikuti beberapa lomba yang diadakan sekolah seperti lomba prakarya P5, lomba menulis cerpen, dan membuat infografis. Mereka juga jadi tertarik untuk menggambar menggunakan komputer.
2. Mendapat teman-teman dari berbagai negara karena siswa SIR berasal dari anak Indonesia yang berada di berbagai negara di kawasan Timur Tengah, Asia Selatan dan juga Afrika. Walau awalnya tidak saling kenal dan hanya berfokus ke pelajaran sekolah tetapi lama-lama mereka saling berinteraksi meski lewat online.
3. Waktu belajar lebih efektif karena tidak harus menghabiskan waktu untuk menuju dan pulang sekolah.
4. Biaya lebih murah, tanpa biaya tambahan untuk buku pelajaran karena semuanya ebook, seragam dan juga transport.
5. Anak-anak bisa tetap di rumah dalam pantauan orang tua, serta dapat diberdayakan untuk membantu beberapa pekerjaan rumah. Selain meringankan tugas orang tua, hal ini juga bagus untuk melatih tanggung jawab, keterampilan, serta menumbuhkan rasa empati, tenggang rasa, berbagi tugas, berkompromi, keikhlasan dan kerjasama. Setuju kan Bu Ibu..😄
6. Nantinya bisa melanjutkan sekolah di Indonesia tanpa harus mengurus NISN lagi.
7. Lebih fleksibel sekolahnya bisa darimana saja.
Selain manfaat tentu juga ada kekurangannya, antara lain:
1. Kurang berinteraksi sosial di dunia nyata. Ini masih menjadi PR kami untuk mengajak anak-anak agar mau berinteraksi dengan anak-anak tetangga terutama yang non Indonesia.
2. Kurang aktivitas fisik. Alhamdulillah untuk hal ini anak-anak sudah terbiasa kami ajak berolahraga jalan kaki tiap pagi atau sore.
3. Terlalu banyak berinteraksi dengan internet, khawatir terpapar hal negatif. Hal ini saat ini memang seperti pisau bermata dua. Di satu sisi banyak pengetahuan yang bisa didapatkan dan di sisi lain banyak pengaruh yang negatif juga. Untuk mencegah hal itu, kami berusaha mengajak dialog anak-anak. Apa yang boleh dan tidak boleh, membatasi waktu bermain internet, sesekali menanyai dan mengintip yang mereka lakukan walaupun mereka akan protes😆, mengingatkan dari sisi agama bahwa setiap yang kita lakukan ada pertanggungjawabannya di akhirat serta ada malaikat yang selalu mencatat, dan juga memberi contoh, karena mereka juga melihat bagaimana kita berinteraksi dengan internet, terakhir selalu mendoakan semoga anak-anak selalu dilindungi Allah SWT dan diberi petunjuk-Nya, aamiin.
Wallahualam. Setiap saat pun adalah proses belajar bagi anak-anak dan juga orang tua. Semoga kita selalu bisa berproses untuk menjadi lebih baik. Aamiin. Sekian sharing kali ini. Silakan jika ingin berpendapat atau berkomentar🤗
Komentar
Posting Komentar