Makanan yang Dikangenin di Cilacap ala Aku

Sebagai warga perantauan, saat kita mudik selain saat untuk melepas kangen dengan orang tua dan keluarga, tentunya adalah saat untuk memuaskan diri dengan kuliner khas tempat kita tinggal saat kecil. Ada beberapa makanan yang ga boleh saya lewatkan saat mudik ke Cilacap, yaitu:

  1. Opor Ayam Kampung Masakan Ibuku

Kalau ini biasanya ibuku masak spesial saat lebaran, ditambah dengan kering tempe yang aku suka banget dari kecil, plus sambal goreng tomat terasi, yummm, masyaAllah nikmatnya. Dulu Ibu biasanya memelihara ayam dari agak kecil trus sengaja dibesarkan buat dipotong dan dibikin opor untuk saat-saat istimewa seperti itu. Jadi tentu saja sebelum memasak opor ayamnya, ada beberapa tahapan yang dilalui, seperti Bapak menangkap ayamnya sementara ibu merebus air panas untuk merendam ayam yang sudah disembelih agar gampang dicabutin bulu-bulunya. Sementara Bapak membersihkan bulu-bulu ayam, ibu akan menyiapkan bumbu-bumbu komplit mulai dari bawang merah, bawang putih, laos, jahe, ketumbar, merica, kunyit, sereh, daun salam, kemiri, kelapa yang dipecahkan dan diparut sendiri, dan lain-lain. Setelah ayam selesai dibersihkan oleh Bapak, giliran Ibu yang memasaknya. Hmm..wangi aromanya semerbak memenuhi seisi rumah, bahkan sampai ke rumah tetangga. Alhamdulillah opor ayam spesial ini sekarang bukan hanya digemari olehku, tetapi juga anak-anakku. Terima kasih Ibu dan Bapak.....

      2. Soto Sokaraja  

Di Jakarta biasanya ditambahin "r", jadi "sroto", entah bagaimana sejarahnya, padahal di daerah asalnya namanya tetap "soto", mungkin untuk membedakannya dengan aneka ragam soto yang lain di Jakarta.Teman-teman pernahkan mencoba Soto Sokaraja ini? sebenarnya tipikal soto seperti ini bukan hanya ada di Sokaraja, Banyumas, tetapi hampir di seluruh wilayah eks. Karesidenan Banyumas, seperti Purwokerto, Cilacap, Purbalingga, Ajibarang, hingga Bumiayu. Soto Sokaraja/Banyumas ini aslinya berkuah bening gurih, tidak seperti soto daerah Purworejo, Yogyakarta atau Surabaya dan Lamongan yang cenderung berkuah kuning. Tetapi saat disajikan, Soto Sokaraja diberi kecap dan sambal kacang, sehingga warnanya menjadi kecoklatan dan rasanya sangat gurih efek dari sambal kacang yang dicampurkan ke dalam kuah. Untuk isiannya biasanya terdiri atas bihun, kecambah yang terbuat dari kacang hijau, irisan kol, irisan daun bawang, bawang goreng, kerupuk merah yang dikremes dengan tangan, serta suwiran ayam atau potongan daging dan jeroan sapi. Soto ini ibuku sering membuatnya, tetapi jika membeli, kami biasanya suka membeli di kios barisan depan Pasar Gumilir, dekat Stasiun Gumilir, Cilacap. Soto ini bisa dimakan dengan nasi atau lontong. Menurutku lebih nikmat jika dimakan dengan lontong. Tetapi jangan dibayangkan lontong khas Jakarta yang ada isiannya sayur atau oncom ya, lontong di Cilacap hanya nasi tanpa isian, rasanya pun tidak gurih, sedangkan lontong khas Jakarta dengan isian sayur di Cilacap biasa disebut "Arem-arem".

     3. Tempe Mendoan

Teman-teman mungkin sudah kenal dengan tempe mendoan ya, karena sekarang pun sudah banyak yang menjualnya di Jabodetabek. Tempe yang tipis dan lebar digoreng dengan adonan tepung gurih dan irisan daun bawang. Mendoan ini sengaja diangkat saat tepungnya masih basah dan berminyak. Lalu dimakan hangat-hangat dengan cabai rawit hijau kecil. MasyaAllah nikmatnya. Sementara jangan pikirkan kolesterol dan kalori dulu ya saat makan tempe mendoan ini, dietnya mulai besok aja, hehe. Di Cilacap saat ini harga mendoan masih Rp1.250-1.500 per pcs, sedangkan di Jakarta dan sekitarnya, mendoan dibanderol Rp2.500-4.000 per pcs, bahkan lebih kalau di restaurant, hehe.

Tips Menggoreng Tempe Mendoan Ala Purwokerto yang Lezat dan Gurih

Tempe mendoan khas Cilacap/Banyumas   sumber: https://www.haibunda.com/moms-life/20200122123731-76-77531/tips-menggoreng-tempe-mendoan-ala-purwokerto-yang-lezat-dan-gurih   

4. Lotek, Pecel dan Urap

Apa bedanya Lotek, pecel, dan urap? ketiganya terbuat dari bermacam sayuran rebus, bedanya ada di bumbunya. Lotek berbumbu kacang, yang dadakan di-uleg di sebuah ciri/cobek batu besar. Kacang tanah goreng, bawang putih, garam, sedikit kencur dan cabai diuleg (dihaluskan dengan ulegan batu), lalu diberi air asam jawa dan sedikit gula merah. Setelahnya sayuran rebus akan diaduk ke dalam bumbu kacang tersebut. Saat aku kecil, warung lotek di desaku biasanya merupakan usaha rumahan di halaman rumah berupa warung kecil berdinding bilik bambu berukuran sekitar 2 x 2 m. Selain lotek, penjual biasanya juga menjual rujak buah bumbu kacang, aneka gorengan (tahu berontak, mendoan, dages (ampas tahu) goreng) serta jajanan aneka kerupuk untuk anak-anak. 

Pecel juga sayur rebus dengan bumbu kacang, tetapi biasanya bumbu kacangnya sudah disiapkan terlebih dahulu dalam jumlah besar, lalu dituangkan ke atas sayuran rebus. Sedangkan bumbu urap terbuat dari kelapa parut yang dimasak dengan aneka bumbu gurih dan biasanya sedikit pedas. Bumbu urap akan menambah lezat sayuran rebus dan biasanya dimakan dengan nasi dan lauk lainnya. 

Di desaku di pagi hari, banyak yang menjual urap dan pecel, serta mendoan untuk sarapan. Sehingga sambi jalan pagi keliling desa, pulangnya kita bisa langsung sarapan dengan urap dan mendoan, masyaAllah. 

      5. Lopis 

Ini salah satu makanan favoritku saat kecil, terbuat dari beras ketan yang dikukus di dalam daun pisang, lalu dimakan dengan saos gula merah kental dan kelapa parut. Dulu saat kecil ada penjual yang menjual lopis keliling memakai sepeda, tetapi sekarang sepertinya harus membeli di pasar.

      6. Mie Ayam

Walaupun banyak penjual mie ayam di Jabodetabek, rasanya aku belum menemukan mie ayam seenak di Cilacap. Mie ayam di Jakarta biasanya mienya tipis dan lembut, serta ayamnya berwarna putih, biasanya orang menyebutnya "Mie Ayam Kota", mirip dengan Mie Ayam Bangka. Sedangkan mie ayam di Cilacap biasanya mienya berbentuk gilig seperti spaghety, tetapi lebih empuk, serta potongan ayamnya lebih besar-besar dan berbumbu coklat. Aku paling suka Mie Ayam Mas Aab di seberang Pom Bensin Candimas, Tritih Wetan, Cilacap. Mie Ayam di sana benar-benar bikin candu rasanya, masyaAllah. Rasanya mudik belum lengkap jika belum makan Mie Ayam Mas Aab.

Mungkin itu dulu ya beberapa makanan yang aku kangenin di Cilacap, sebenarnya ada banyak lagi, seperti sayur gulai nangka (bukan gudeg) masakan Ibuku, jangan tempe dan lombok ijo, mie goreng nyemek, dan lain-lain. Mungkin bisa kita lanjutkan di tulisan berikutnya, hehehe.


 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sharing Pengalaman Sekolah Anak di Sekolah Dasar Australia

Selamat Hari Ibu

Sharing is Caring